SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA đ Jelaskan prosedur atau tahapan dalam membuat alat penjernihan air dengan bahan alami INI JAWABAN TERBAIK đ Jawaban yang benar diberikan: mildawindi5239 Bahan alami: Jerami, arang, kerikil besar, kerikil kecil. Langkah-langkahnya: Masukan bahan bahan ke tempat / wadah/ botol, bahan pertama yang dimasukkan jerami, kerikil kecil, kerikil besar, dan yang
PayPalsebagai rekening virtual yang digunakan oleh 60% pengguna internet ini bisa dikatakan sebagai rekening virtual yang paling mudah digunakan bertransaksi, kamu hanya tinggal mengasihkan email paypal kamu untuk melakukan transaksi orang lain kepada kamu, begitupun sebaliknya. Nah, kali ini saya akan memberikan tutorial cara membuat akun paypal tanpa verifikasi kartu kredit ( CC ), saya
Fraudadalah, pengetahuan mengenai alam akhirat dapat kita ketahui dari alquran atau hadis pengetahuan itu disebut, pola yang diterapkan dalam permainan sepak bola dengan tujuan untuk menghalau dan mempertahankan gawang dari serangan lawan, sehingga tidak terjadi gol disebut pola
Adaisu menggembirakan seputar PayPal. Setelah beberapa waktu lalu bagi-bagi duit lewat PayPal Wishlist, sekarang PayPal mulai memberi kemudahan dal
KaIsanta - Kartu kredit sebagai salah satu alat pembayaran memiliki berbagai keuntungan dan manfaat, namun demikian dalam penggunaannya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan konsumen dalam menggunakan kartu kredit. Berikut adalah Keuntungan Menggunakan Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran : Keuntungan Memakai Kartu Kredit. Transaksi lebih praktis, tidak perlu bawa uang tunai.
Viewalat bantu verifikasi (1).doc from BAHASA 21A at SMK Negeri 2 Pekalongan. Siti Latifah Assalamualaikum. Tulisan ini ditujukan kepada para siswa SMK Jurusan Pemasaran, khususnya SMKN 1
Inilahprosedur pelaporan kerusakan dan hal lain yang berhubungan erat dengan prosedur pelaporan kerusakan serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Manajemen Bencana dan Penanggulangan Keadaan Darurat
Alatpembayaran paperless adalah .. .. a. kartu kredit b. kartu debit c. cek dan bilyet giro d. nota debit e. transfer dana elektronik
Iniadalah alat elektronik yang hanya diperbolehkan untuk memasang taruhan. Cuomo 51 adalah yang tercepat dari semua taruhan olahraga di 328 juta dengan 200k dibayarkan. Menggunakan kartu kredit memperburuk deskripsi kode bonus poker khusus. Membeli yang asli yang mengeluarkan bonus sementara yang lain hanya memberikan uang tunai
Untukmempunyai akun paypal hingga bisa digunakan, anda diharuskan untuk melakukan verifikasi, yaitu menggunakan kartu kredit, sedangkan jika menggunakan kartu kredit bank lokal tidak jarang terjadi kegagalan atau tidak bisa diterima oleh paypal, sehingga ada banyak yang menggunakan virtual credit card yang berasal dari luar negeri dengan biaya sewa / perpanjangan.
JelaskanProsedur Tanpa Melaporkan Kerusakan Alat Verifikasi Kartu Kredit. Prosedur a) Mahasiswa/Peneliti/Asisten Praktikum melaporkan kerusakan alat ke Laboran Lab. Semua pengguna kartu kredit pasti setuju bila bertansaksi dengan kartu kredit itu lebih praktis, mudah dan menguntungkan.
VerifikasiKartu Piutang (F-02) harus sudah Induk (form M-13). selesai dilakukan sebelum Direktur menanda-4. Mengisi lengkap semua data isian di form M- tangani AJB PPAT selaku pihak penjual. 13 dan menyelesaikan proses verifikasi paling lambat H+3 setelah pembeli melakukan serah C. Divisi teknik/produksi terima bangunan. 1.
ï»żWebDataskripsicovidekonomi Browse By Category
Kartukredit memungkinkan pesan suara mengambil Anda. Gunakan metode strategis yang tersedia di lokasi Anda. Setiap hari Rabu Anda akan secara realistis menggunakan minggu itu-dan kemudian tetap berpegang pada kebiasaan belanja dan waktu tidur Anda.
5Jzl. Jelaskan Prosedur Tahapan Pelaporan Kerusakan Alat Verifikasi Kartu Kredit â Verifikasi kartu kredit adalah proses yang memastikan bahwa kartu kredit yang digunakan untuk berbelanja di toko atau di tempat lain adalah asli, dan bahwa titik akhir pengguna memiliki dana yang tersedia untuk melakukan transaksi. Namun, meskipun sangat penting, alat verifikasi kartu kredit juga rentan terhadap kerusakan. Di bawah ini adalah prosedur tahapan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Pertama-tama, ketika para pemegang kartu atau pelanggan membayar dengan kartu kredit, dan alat verifikasi kartu kredit menunjukkan kerusakan, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghentikan transaksi. Jika pelanggan memutuskan untuk melanjutkan dengan transaksi, Anda harus melaporkan kerusakan alat verifikasi kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit. Kedua, setelah pemegang kartu atau otoritas kartu kredit diberitahu tentang kerusakan, mereka akan menghubungi perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit. Perusahaan tersebut akan mengirimkan teknisi untuk mengecek kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Ketiga, setelah teknisi mengecek alat verifikasi kartu kredit, teknisi akan memberi tahu kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang apa yang harus dilakukan. Jika teknisi menemukan bahwa alat verifikasi kartu kredit rusak, perusahaan akan mengganti alat verifikasi kartu kredit dengan yang baru. Keempat, setelah alat verifikasi kartu kredit diganti, teknisi akan menyelesaikan laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Laporan tersebut akan mencakup informasi tentang kerusakan alat verifikasi kartu kredit, serta informasi tentang bagaimana teknisi menangani kerusakan tersebut dan bagaimana alat verifikasi kartu kredit diganti. Kelima, setelah laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diselesaikan, laporan tersebut akan dikirimkan ke pemegang kartu atau otoritas kartu kredit. Laporan ini akan digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit telah diperbaiki dan bahwa transaksi dapat dilanjutkan. Prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit ini sangat penting untuk memastikan bahwa pembayaran dengan kartu kredit aman dan memastikan bahwa transaksi berjalan lancar. Dengan melakukan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit, Anda dapat memastikan bahwa kartu kredit yang digunakan untuk berbelanja di toko atau di tempat lain merupakan asli dan bahwa titik akhir pengguna memiliki dana yang tersedia untuk melakukan transaksi. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Prosedur Tahapan Pelaporan Kerusakan Alat Verifikasi Kartu â Pertama-tama, ketika para pemegang kartu atau pelanggan membayar dengan kartu kredit, dan alat verifikasi kartu kredit menunjukkan kerusakan, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghentikan â Kedua, setelah pemegang kartu atau otoritas kartu kredit diberitahu tentang kerusakan, mereka akan menghubungi perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu â Ketiga, setelah teknisi mengecek alat verifikasi kartu kredit, teknisi akan memberi tahu kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang apa yang harus â Keempat, setelah alat verifikasi kartu kredit diganti, teknisi akan menyelesaikan laporan kerusakan alat verifikasi kartu â Kelima, setelah laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diselesaikan, laporan tersebut akan dikirimkan ke pemegang kartu atau otoritas kartu kredit. â Pertama-tama, ketika para pemegang kartu atau pelanggan membayar dengan kartu kredit, dan alat verifikasi kartu kredit menunjukkan kerusakan, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghentikan transaksi. Pembayaran dengan kartu kredit adalah salah satu metode pembayaran yang paling populer dan aman saat ini. Namun, ketika para pemegang kartu atau pelanggan membayar dengan kartu kredit, dan alat verifikasi kartu kredit menunjukkan kerusakan, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghentikan transaksi. Prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diharapkan dapat membantu memastikan bahwa masyarakat dapat melakukan transaksi dengan aman. Pertama-tama, ketika Anda menemukan kerusakan pada alat verifikasi kartu kredit, Anda harus segera menghentikan transaksi. Setelah itu, Anda harus menghubungi pemegang kartu dan menginformasikan tentang kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Anda juga harus mengkonfirmasi apakah pemegang kartu ingin menyelesaikan transaksi menggunakan metode pembayaran lain. Jika tidak, Anda harus menyelesaikan transaksi dengan menggunakan metode pembayaran yang berbeda. Kemudian, Anda harus mengirimkan laporan tentang kerusakan alat verifikasi kartu kredit ke pemegang kartu. Laporan ini harus berisi informasi tentang tanggal dan waktu kerusakan, jenis kerusakan, dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengganti alat verifikasi kartu kredit. Jika Anda menggunakan alat verifikasi kartu kredit yang disediakan oleh pemegang kartu, Anda harus menyertakan juga nomor seri dan nomor model alat tersebut. Selanjutnya, Anda harus mengirimkan laporan kerusakan ke perusahaan pemegang kartu atau agen pembayaran. Perusahaan atau agen pembayaran akan mengkonfirmasi kerusakan alat verifikasi kartu kredit dan melakukan penyelidikan tentang alasan dibalik kerusakan tersebut. Perusahaan atau agen pembayaran juga akan memberikan tindak lanjut berdasarkan hasil penyelidikan mereka. Terakhir, Anda harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan pemegang kartu atau agen pembayaran. Prosedur ini mungkin meliputi pembayaran biaya perbaikan/penggantian alat verifikasi kartu kredit, pembuatan laporan terinci mengenai kerusakan alat verifikasi kartu kredit, dan mungkin juga pembayaran ganti rugi. Setelah semua prosedur ini selesai, Anda harus mengirimkan laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit kembali ke perusahaan atau agen pembayaran. Dengan mengikuti prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit, Anda dapat memastikan bahwa transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit lebih aman dan terlindungi. Prosedur ini akan membantu menghindari kerugian yang mungkin terjadi akibat kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Selain itu, Anda juga dapat memastikan bahwa para pemegang kartu atau pelanggan akan mendapatkan layanan yang baik saat melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit. â Kedua, setelah pemegang kartu atau otoritas kartu kredit diberitahu tentang kerusakan, mereka akan menghubungi perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit. Kerusakan dalam alat verifikasi kartu kredit dapat memiliki dampak yang signifikan bagi pemegang kartu dan otoritas kartu kredit. Oleh karena itu, prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit harus dilakukan dengan tepat untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan. Berikut adalah tahapan prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Pertama, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus menemukan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Ini dapat diidentifikasi melalui penggunaan alat verifikasi kartu kredit, atau mungkin melalui pengujian oleh pihak yang berwenang. Jika kerusakan ditemukan, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus dengan segera menghentikan penggunaan alat verifikasi kartu kredit. Kedua, setelah pemegang kartu atau otoritas kartu kredit diberitahu tentang kerusakan, mereka akan menghubungi perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit. Jika perusahaan tersebut tidak memiliki layanan pelanggan, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus menghubungi pemasok terkait. Pemasok akan memberikan informasi tentang solusi yang tersedia, serta petunjuk tentang bagaimana cara melakukan pelaporan kerusakan. Ketiga, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus mengumpulkan semua informasi yang relevan tentang alat verifikasi kartu kredit. Informasi ini dapat berupa nomor seri alat verifikasi, jenis kartu yang digunakan, tanggal pembelian, dan lainnya. Selain itu, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit juga harus menyertakan informasi tentang lokasi dimana alat verifikasi kartu kredit berada, serta informasi lain yang diperlukan untuk mengidentifikasi kerusakan. Keempat, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus menyampaikan informasi yang dimiliki kepada pemasok atau perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit. Jika pemasok atau perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit memerlukan informasi tambahan, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus menyediakannya. Kelima, pemasok atau perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit akan mengirimkan tiket pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Tiket pelaporan ini akan mencantumkan informasi tentang lokasi alat verifikasi kartu kredit, jenis kerusakan, dan lainnya. Tiket pelaporan ini juga akan mencantumkan informasi tentang prosedur yang harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Keenam, setelah tiket pelaporan diterima, perusahaan yang menyediakan alat verifikasi kartu kredit akan mengirimkan teknisi untuk menginstal ulang alat verifikasi kartu kredit. Teknisi akan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa alat verifikasi kartu kredit kembali berfungsi dengan benar. Setelah selesai, teknisi akan memberikan laporan kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang kondisi alat verifikasi kartu kredit. Ketujuh, setelah laporan teknisi diterima, pemegang kartu atau otoritas kartu kredit harus menyimpan laporan tersebut untuk referensi. Laporan ini akan sangat berguna jika kerusakan terjadi kembali pada alat verifikasi kartu kredit. Demikianlah tahapan prosedur pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Prosedur ini harus dilakukan dengan tepat untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan. Selain itu, prosedur ini juga akan membantu dalam menjamin bahwa alat verifikasi kartu kredit berfungsi dengan benar. â Ketiga, setelah teknisi mengecek alat verifikasi kartu kredit, teknisi akan memberi tahu kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang apa yang harus dilakukan. Ketika alat verifikasi kartu kredit rusak, ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk melaporkan kerusakan ini. Tahapan ini akan membantu pemiliki kartu, teknisi, dan otoritas kartu kredit bekerja sama untuk menyelesaikan masalah secara efisien sehingga pemegang kartu dapat kembali menggunakan kartu mereka. Pertama-tama, pemilik kartu harus menghubungi penerbit kartu atau bank yang mengeluarkan kartu mereka. Mereka harus memberikan penerbit kartu dengan informasi tentang apa yang terjadi dan dari mana kerusakan itu berasal. Penerbit kartu akan meninjau informasi yang diberikan dan jika diperlukan akan mengirim teknisi untuk memeriksa alat verifikasi kartu kredit. Kedua, teknisi akan memeriksa alat verifikasi kartu kredit untuk menentukan apa yang menyebabkan kerusakannya. Ketika teknisi menemukan sumber kerusakan, mereka akan memberi tahu pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki alat verifikasi kartu kredit. Teknisi mungkin akan merekomendasikan bahwa perangkat lunak harus diperbarui, atau bahwa komponen tertentu harus diganti untuk memperbaiki alat verifikasi kartu kredit. Ketiga, setelah teknisi mengecek alat verifikasi kartu kredit, teknisi akan memberi tahu kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit tentang apa yang harus dilakukan. Penerbit kartu atau bank akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki alat verifikasi kartu kredit. Tindakan ini mungkin termasuk mengirimkan perangkat lunak atau komponen yang diperlukan untuk memperbaiki alat verifikasi kartu kredit. Setelah alat verifikasi kartu kredit diperbaiki dan diuji kembali oleh teknisi, pemegang kartu dapat kembali menggunakan kartu mereka. Penerbit kartu akan memberikan informasi tentang cara menggunakan alat verifikasi kartu kredit dan cara melapor kerusakan alat verifikasi kartu kredit jika masalah terjadi pada masa mendatang. Ini adalah prosedur yang harus dilalui ketika melaporkan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Dengan prosedur ini, pemegang kartu, teknisi, dan otoritas kartu kredit dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa masalah ini diselesaikan dengan cepat dan efisien. â Keempat, setelah alat verifikasi kartu kredit diganti, teknisi akan menyelesaikan laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit adalah prosedur yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa alat verifikasi kartu kredit bekerja dengan benar dan aman. Pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit akan membantu pelanggan mengetahui tentang kondisi alat verifikasi kartu kredit, serta membuat mereka lebih mudah melakukan transaksi. Berikut adalah tahapan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit Pertama, pelanggan akan melaporkan kerusakan alat verifikasi kartu kredit kepada pihak yang berwenang. Pelanggan harus memberikan rincian kerusakan, termasuk informasi tentang jenis kerusakan yang diderita oleh alat verifikasi kartu kredit. Kedua, setelah pelanggan melaporkan kerusakan, pihak yang berwenang akan melakukan inspeksi alat verifikasi kartu kredit. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan bahwa alat verifikasi kartu kredit berfungsi dengan baik dan aman. Selain itu, inspeksi juga akan membantu untuk menentukan apakah kerusakan yang dilaporkan oleh pelanggan benar-benar ada. Ketiga, setelah inspeksi alat verifikasi kartu kredit selesai, pihak yang berwenang akan meninjau informasi yang diberikan oleh pelanggan dan hasil inspeksi. Berdasarkan informasi yang didapatkan, pihak yang berwenang akan menentukan tindakan yang akan diambil. Keempat, setelah alat verifikasi kartu kredit diganti, teknisi akan menyelesaikan laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Dalam laporan ini, teknisi akan mencantumkan semua informasi yang telah dikumpulkan, termasuk informasi tentang kerusakan, inspeksi dan tindakan yang diambil. Kelima, setelah laporan selesai, teknisi akan menyerahkan laporan kepada pihak yang berwenang untuk ditinjau. Jika laporan ini disetujui, alat verifikasi kartu kredit akan dinyatakan dapat digunakan kembali. Setelah melalui tahapan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit, pelanggan dapat menggunakan alat verifikasi kartu kredit dengan aman. Pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit akan membantu pelanggan untuk memastikan bahwa alat verifikasi kartu kredit berfungsi dengan benar dan aman. Dengan demikian, pelanggan akan merasakan keamanan transaksi. â Kelima, setelah laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diselesaikan, laporan tersebut akan dikirimkan ke pemegang kartu atau otoritas kartu kredit. Pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh pemegang kartu atau otoritas kartu kredit ketika mengalami kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Prosedur ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit dapat ditangani dengan baik dan dapat dipulihkan. Pertama, pemegang kartu harus mengidentifikasi kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Ini bisa dilakukan dengan mengetahui apa yang menyebabkan kerusakan tersebut dan bagaimana cara memperbaikinya. Pemegang kartu juga harus menyadari bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk pencurian data dan penggunaan kartu kredit ilegal. Kedua, pemegang kartu harus mencari tahu apa yang menyebabkan kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Hal ini penting karena akan membantu pemegang kartu untuk menentukan apakah kerusakan tersebut dapat diperbaiki atau tidak, dan jika tidak, apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Ketiga, pemegang kartu harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki alat verifikasi kartu kredit. Ini dapat termasuk mengontak pemasok layanan atau pembuat alat, atau memeriksa perangkat lunak atau hardware yang digunakan untuk menjalankan alat verifikasi kartu kredit. Keempat, setelah kerusakan alat verifikasi kartu kredit diperbaiki, pemegang kartu harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerusakan yang sama terjadi lagi. Ini termasuk mengubah konfigurasi perangkat lunak atau hardware yang digunakan untuk menjalankan alat verifikasi kartu kredit, atau mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk mencegah kerusakan alat verifikasi kartu kredit. Kelima, setelah laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diselesaikan, laporan tersebut akan dikirimkan ke pemegang kartu atau otoritas kartu kredit. Ini penting untuk memastikan bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit ditangani dengan baik dan dipulihkan. Laporan ini juga akan membantu pemegang kartu dan otoritas kartu kredit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan alat verifikasi kartu kredit di masa depan. Pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit merupakan prosedur penting yang harus dilakukan oleh pemegang kartu atau otoritas kartu kredit untuk memastikan bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit ditangani dengan baik dan dipulihkan. Setelah laporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit diselesaikan, laporan tersebut akan dikirimkan kepada pemegang kartu atau otoritas kartu kredit untuk memastikan bahwa kerusakan alat verifikasi kartu kredit ditangani dengan benar dan dipulihkan.
Download Article Download Article Notifying Your Card Issuer Filing a Police Report Contacting Credit Bureaus Filing FTC Report Video Have you noticed some weird purchases or otherwise strange activity on your credit card? Suspicious activity or unrecognized charges on your credit card statement might be signs of identity theft. If you believe you are the victim of credit card fraud, it is imperative to act quickly. Identity theft and accounted for more than 13 percent of consumer complaints registered with the Federal Trade Commission FTC in 2014. Things You Should Know Call up your card issuer as soon as you notice any fraudulent activity on your card. Follow up with a written letter, and fill out a fraud affidavit about your case. Contact your local police and report credit card fraud. Hold onto a copy of the police report, and use the case number on file if you want to follow up with your case. Contact 1 of 3 major credit bureaus TransUnion, Equifax, and Experian and place a fraud alert on your file. Fill out the FTC's online complaint form and provide plenty of information about the identity theft that occurred. 1 Call your card issuer. Call immediately as soon as you suspect fraudulent activity. The toll free number of your credit card issuer can be found on the back of your credit card. If your card has been lost or stolen, refer to the list of credit issuersâ contact information published by Once you notify your card issuer, they will initiate an investigation. Your card issuer will also contact merchants and reverse any fraudulent charges. You are not responsible for any charges that occur once you report the fraud.[2] Federal law states that if you are unable to report a lost or stolen card before it is used, you can only be held liable for up to $50 of fraudulent charges. 2Follow up with written notification. Send a letter to your credit card issuer. Include your credit card number and the date you initially filed the report. If your card was lost or stolen, reference the date in the letter. If your found suspicious or fraudulent activity on your statement, report that information in the letter.[3] Advertisement 3 Complete a credit card fraud affidavit. The credit card issuer may send you a fraud affidavit. If they donât, complete an FTC Identity Theft Affidavit. This is a formal statement of the facts surrounding your case.[4] You will need this affidavit when reporting the fraud to the police and to the credit reporting agencies.[5] Sign and date the form in the presence of a law enforcement officer or a notary.[6] The affidavit will ask for personal information, such as your name, address and Social Security number. You will be asked to report information about the fraud, such as the name of the person who used your credit card if you know it and any other information you know about the crime. Advertisement 1 Contact the police department in the city where you live. You can go to the police station or ask for an officer to come to your home. Provide any relevant information you know about the credit card fraud. Be prepared to share your personal information and to provide your contact information.[7] You do not have to pay any fees to file a police report. You will need your credit card fraud affidavit. Use the one provided by your card issuer or the FTC Identity Theft Affidavit. Have a government-issued photo identification with you, such as a driverâs license. Bring proof of your address, such as a copy of your mortgage statement or a utilities bill. Submit proof of the theft, such as credit card statements or IRS notices. 2Keep a copy of the police report and the case number. Ask for a copy of the police report to keep for your records. The police department will issue a case number for your report. Refer to the case number if you have to contact the police about your case. 3Understand why filing a police report is necessary. The Federal Deposit Insurance Corporation FDIC recommends filing a police report. The police may not be instrumental in identifying the person who committed the fraud. However, filing a report firmly establishes your innocence should you need to contest charges down the road. In addition, filing a police report notifies law enforcement authorities about financial crimes that are occurring in the area. Advertisement 1 Place a fraud alert with one of the three credit reporting bureaus. The three credit reporting bureaus are TransUnion, Equifax and Experian. You only need to contact one of them. Once you do, that agency will contact the other two.[8] Visit Equifax Credit Report Assistance, or call 1-888-766-0008. Go to the Experian Fraud Center, or call 1-888-397-3742. Go to the TransUnion Fraud Alert page, or call 1-800-680-7289. The credit reporting agencies will send you a letter to verify that the fraud alert has been placed on your file. Placing a fraud alert is free. It remains on your file for 90 days. A fraud alert protects you because it requires businesses to contact you before issuing credit in your name.[9] 2 Obtain a copy of your credit report. Placing a fraud alert entitles you to a free copy of your credit report. Follow the directions on your fraud alert confirmation to obtain your credit report. You can also get a free credit report once per year from or by calling 1-877-322-8228. If you have already received your free credit report, you can pay any of the credit reporting agencies to receive an immediate copy of your credit report.[10] 3Review your credit report. Note any unusual or suspicious activity. Look for unauthorized transactions on your credit card accounts. Report any unauthorized credit activity to the credit issuer. Use information from your credit report when completing your police report and your report to the FTC.[11] Advertisement 1Complete the Federal Trade Commissionâs FTCâs online complaint form. Select the identity theft category. Then select the appropriate subcategory related to your case, such as data breach, lost wallet or purse or identity theft. Follow the prompts to submit all of the relevant information about the crime. Skip any items that donât apply to you, and provide as many details as you can.[12] 2Give details about the identity theft. Provide the date on which you noticed the identity theft. Indicate how much time and money you have spent trying to resolve the matter yourself. Submit details about the credit issuer and the type of credit account that has been used. Indicate whether you intend to file a complaint against the company. Tell whether you have been contacted by debt collectors about this account.[13] 3Provide information about the person who stole your identity. If you know who stole your identity or fraudulently used your credit card, fill out what you know. Provide the personâs name and address. Indicate how the person is related to you, if applicable. Note how you think the person got a hold of your information.[14] 4Tell whether or not you have contacted law enforcement. If you have filed a police report, include this information. Provide the date you filed the police report. Indicate the name and location of the police department. Fill in the name of the officer who took the report. Provide the officerâs contact information.[15] 5Provide information about fraud alerts. Indicate whether you have contacted any of the credit bureaus and placed a fraud alert on your file. Note whether you have a complaint about any of the credit reporting agencies. Identify what information on your credit report is now inaccurate as a result of the crime. Provide information about credit inquiries that appear on your report as a result of the identity theft.[16] 6Verify your identity. Provide information verifying your identity, such as your name, address and contact information. Indicate how long you have lived at your current address. Provide your driverâs license number if you have one. Include your date of birth and your Social Security number. 7Tell your story in your own words. In the comments section of the document, you can write about what happened. Provide any additional information that wasnât covered in any of the previous sections. Donât repeat your Social Security number, date of birth or any account numbers in this section. You can enter up to 1000 characters in this section.[17] 8Review and submit your complaint. Review the information you have provided. Make any necessary edits. Once you are satisfied that the information is correct, click on âSubmitâ to file your complaint with the FTC. Print out a copy of the complaint and keep it for your records. Advertisement Ask a Question 200 characters left Include your email address to get a message when this question is answered. Submit Advertisement Video References About This Article Thanks to all authors for creating a page that has been read 265,233 times. Reader Success Stories "Procedure for filing a police report, and which jurisdiction it should be reported in." Did this article help you?
1. Alat bantu verifikasi kartu kredit Apabila terjadi kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank yang bekerja sama dengan perusahaan penjualan ritel. Prosedur tahapannya melalui petugas pelayan pramuniaga kartu kredit, bagian teknisi perusahaan, pimpinan perusahaan dan kepada pihak Bank yang bersangkutan. 2. Alat bantu verifikasi uang tunai Alat bantu verifikasi seperti sinar ultra violet apabila mengalami kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank Indonesia/Bank lain yang bekerja sama dengan perusahaan. Prosedur tahapan pelaporannya melalui a. Kasir b. Teknisi perusahaan c. Pimpinan perusahaan d. Bagian keuangan e. Bagian sarana prasarana f. Bank Indonesia pusat/kantor perwakilan Bank Indonesia setempat.
ï»żA. Tata Cara Pemeriksaan Alat Bantu Verifikasi 1. Pendahuluan Alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan ntuk memeriksa uang atau alat pembayaran yang lainnya. Diantara alat bantu verifikasi uang tersebut adalah Money Detector, yaitu alat yang digunakan untuk melihat apakah uang tersebut asli atau palsu. Dalam alat tersebut terdapat sinar ultra violet untuk verifikasi uang. Alat pembayaran terdiri dari dua jenis yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah alat pembayaran yang telah disahkan oleh pemerintah. Diantara uang kartal tersebut adalah uang tunai yang terdiri dari uang logam dan uang kertas. Uang giral adalah surat/kartu berharga yang bernilai uang yang dikeluarkan oleh bank atas nama seseorang/badan/perusahaan. Diantara uang giral adalah Giro, Cek Cheque, kartu kerdit, Traveller Cheque, deposito, permintaan pembayaran, dan Telegraphic Transfer. 2. Alat Bantu Verfikasi Seperti setelah diuarikan diatas bahwa alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa uang atau alat pembayaran yang lain. Tujuannya untuk mencocokkan keaslian alat pembayaran tersebut. Pada pembahasan alat bantu verifikasi pada modul ini akan hanya dibahas mengenai alat bantu verifikasi kartu kredit dan alat bantu verifikasi uang tunai. Untuk alat bantu verifikasi uang tunai pada modul ini tidak akan membahas verifikasi dengan menggunakan mesin melainkan dengan cara âmanualâ atau dilihat, diraba, dan diterawang. Alasannya karena verifikasi uang di bank apabila menggunakan alat verifikasi seperti sinar ultra violet akan membutuhkan waktu yang cukup lama, sedangkan uang di bank begitu banyak yang perlu diverifikasi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat bank bahwa untuk memverifikasi uang di bank lebih sering menggunakan cara âmanualâ yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Prosedur penerimaan kartu kredit sebelum kartu kredit digosokkan di mesin EDC atau imprinter adalah a. Memeriksa fisik kartu kredit cetakan nomor kartu, tempat tanda tangan, hologram, dan masa berlaku; b. Mencocokkan nomor kartu yang tampak pada mesin EDC dengan nomor kartu pada fisik kartu kredit; c. Otoritas dilakukan pada saat pemegang kartu kredit masih ada ditempat; d. Jangan membagi-bagi/memilah transaksi menjadi beberapa bagian; e. Kartu kredit jangan diosokkan lagi apabila sudah ditolak dimesin Edc, segera hibungi Card Center; f. Berhati-hatilah atas hal yang tidak wajar; g. Transaksi dimesin EDC harus di settelemnt maksimum 5 hari setelah transaksi; h. Faktur EDC/Manual harus disetorkan ke Card Center maksimum 5 hari, sejak tanggal transaksi; i. Kopi faktur Merchant warna kuning atau biru harus disimpan 128 bulan; Sedangkan persiapan sebelum memeriksauang tunai secara manual adalah sebagai berikut a. Mengenal macam-macam uang tunai b. Mengetahui cara pemerikasaan uang tunai secara manual c. Menerima uang pembayaran d. Memverifikasi uang pembayaran dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang. B. Verifikasi Alat Pembayaran sesuai Prosedur 1. Prosedur Verifikasi Kartu Kredit Sebelum memverifikasi kartu kredit terlebih dahulu kita harus mempunyai pengetahuan tentang kartu kredit dan mengetahui mengenai kartu palsu serta cara mencegah penggunaan kartu palsu. a. Pengenalan kartu kredit Kartu kredit ada yang memakai gambar foto pemilik harta ada pula yang tidak memakai foto. Keterangan-keterangan yang terdapat pada kartu kredit adalah. 1 Photo Card Kartu kerdit yang menggunakan foto pada bagian depan/muka tetera Tanda tangan pemegang kartu di bagian belakang, Masa berlaku kartu, Hologram bank, Nomor kartu kredit 16 digit, dan Logo bank. Bagian belakang terdapat keterangan tentang nomor kartu yang dicetak pada panel tanda tangan kurang lebih sama dengan sebagian nomor kartu yang dicetak di muka kartu 2 Non Photo Card Kartu kredit yang tidak menggunakan foto pada bagian depan tertera keterangan tentang Masa berlaku kartu, Hologram bank, Nomor kartu kredit 16 digit, dan Logo bank. Pada bagian belakang kartu terdapat keterangan mengenai nomor kartu yang dicetak pada panel tanda tangan kurang lebih sama dengan sebagian nomor kartu yang dicetak dimuka kartu. b. Kartu palsu Setiap bank penerbit kartu kredit memiliki informasi tersendiri demi memberi pengenalan kepada pemilik usaha atas kemungkinan kartu kredit palsu. Kali ini akan diambil contoh kemungkinan pemalsuan kartu kredit BCA. Bila menerima kartu kredit atau bila menerima pembayaran BCA VISA dan BCA Master Card, perhatikanlah keterangan-keterangan perbedaan antara kartu palsu dan kartu asli yang terdapat pada kartu kredit yang Potho Card dan Non Photo Card 1 Photo Card Pada kartu palsu photo card tidak tertera/tercetak tanda tangan pemegang kartu di depan kartu Logo bunga âBCA GROUPâ agak renggan, sedang kartu kredit asli tertulis âGROUP BCAâ. Background tulisan Bank Sentral Asia tidak tersusun rapi dan bertabrakan dengan foto pemegang kartu. 2 Non Photo Card Pada kartu kredit palsu Non Photo Card, logo BCA terletak dikanan atas engan tulisa dibawah logo bunga âBCA GROUPâ. Kartu kredit asli terletak dikiri atas dan logo tertulis âBCA GROUPâ. c. Memverifikasi kartu kredit Untuk memverifikasi kartu kredit dapat dilakukan dengan menggunakan Mesin EDC OMNI 3750 seperti yang dilakukan oleh BCA CRAD. Cara mengoperasikan mesin tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut. 1 Sale transaksi a Kartu kredit Ă Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil kartu. Tekan Yes Enter khusus untuk kartu BCA Card, VISA dan Master BCA. Tekan No tanda x untuk kartu Bank lain. Ă Masukkan Amount lalu Enter, maka EDC akan Dialing âș Prosesing âș Approval, , printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar Ă Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol b Kartu debit Ă Swipe kartu di mesin EDC, di layar EDC akan tampil kartu. Tekan Yes Enter, maka mesin akan Dialing âș log on Prosesing âș Amount Ă Masukkan Amount lalu Enter Ă Minta Cardholder masukkan PIN lalu Enter, maka EDC akan Dialing âș Processing âș Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar Ă Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol 2 Void batalkan transaksi a Kartu Kredit Ă Tekan Batch Menu F3, pilih Void F3 Ă Masukkan Passorword lalu Enter Ă Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan lalu Enter, maka EDC akan Dialing âș Processing âș Approval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar Ă Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol a Kartu Debit Ă Tekan Batch Menu F3, pilih Void F3 Ă Masukkan Passorword lalu Enter Ă Masukkan Trace Number transaksi yang akan dibatalkan lalu Enter Ă Minta cardholder memasukkan PIN lalu Enter, maka EDC akan Dialing âșProcessing âșApproval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar Ă Untuk mencetak lembar berikutnya tekan sembarang tombol 3 Settlement penutupan transaksi Untuk melakukan closing transaksi Settlement, dapat dilakukan baik untuk kartu kredit debit, caranya yaitu sebagai berikut a Tekan Sattlement F4 b Masukkan Password lalu tekan Enter, maka EDC akan DialingâșProcessing âșApproval, printer akan mencetak transaksi dan struk keluar satu lembar 4 Reprint duplikat transaksi terakhir Untuk mendapatkan duplikat transaksi terkhir, caranya tekan Enter masukan angka 73 lalu Enter 5 Response Message a Approvid Trnsaksi berhasil b Declined/do not honour Transaksi ditolak c Please Try Again XX Gangguan komunikasi/swipe ulang d Call Help XX Hubungi BCA e Plese Call Hubungi BCA f Card Error Magetik kartu rusak/swipe ulang 2. Prosedur Verifikasi Uang Tunai Seorang penjual/produsen harus meneliti kebenaran dan keaslian uang yang diterima sebagai alat pembayaran dari konsumen/pelanggan. Bila seoarang penjual menerima uang yang diragukan keasliannya,maka ia harus melaporkannya kepada pihak-pihak yang terkait seperti Bank Indonesia BI, bank umum, dan pihak kepolisian. Selain itu, penjual tersebut harus melakukan hal-hal sebagai berikut a. Menahan uang tersebut dan tidak memberi penggantian; b. Menjaga fisik uang agar tidak rusak; c. Mencatat identitas pemegang/pemilik; d. Menyampaikan laporan kepada pihak yang terkait. Dalam Pasal 244 KUHP, akan dikenakan sanksi pidana apabila âBarang siapa meniru atau memasulkan uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan mata uang atau kertas itu sebagai asli dan tidak dipalsu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahunâ. Pada zaman sekarang tidak sedikit orang yang menggunakan uang palsu, oleh karena itu seorang penjual atau petugas penjualan umumnya masyarakat Indonesia harus menegtahui tata cara bagaimana menangani uang. Cara-cara tersebut ada tiga cara yang sering disebut dengan 3D, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. C. Prosedur Pelaporan kepada Pihak yang Berwenang Apabila terjadi kerusakan pada alat bantu verifikasi alat kredit dan alat bantu verifikasi uang tunai ajukanlah pelaporan pada pihak yang berwenang, untuk perbaikan, pengurus, atau penggantian yang baru. Prosedur pelaporan yangnharus ditempuh adalah sebagai berikut. 1. Alat bantu verifikasi kartu kredit Alat bantu verifikasi kartu kredit yang rusak maka pelaporannya kepada pihak Bank yang bekerja sama dengan perusahaan penjualan ritel. Prosedur tahapannya melalui petugas pelayan pramuniaga kartu, kredit bagian teknisi perusahaan. Pimpinan perusahaan, dan kepada pihak Bank yang bersangkutan. 2. Alat bnatu verifikasi uang tunai Alat bnatu verifikasi yang tunai seperti sinar ultra violet apabila mengalami kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank Indonesia atau bank lain yang bekerja sama dengan perusahaan. Prosedur tahapan pelaporannya melalui a. Kasir b. Teknisi perusahaan c. Pimpinan perusahaan d. Bagian keuangan e. Bagian sarana dan prasarana f. Bank Indonesia Pusat,Jl. Mohammad Thamrin Nomor 2 Jakarta 1010 76953817690. fax. 021-3866354, atau kantor perwakilanBank Indonesia setempat. D. Sikap-Sikap yang Dibutuhkan dalam Mempersiapkan dan Mengoperasikan Alat Verifikasi 1. Cemat Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditepat kerja hendaklah dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus dalam melaksanakannya. Konsentrasi terhadap pekerjaan adalah sikap hasil dari pekerjaan optimal. Jangan sekali-kali bekerja sambil melamun, bermain, atau memikirkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Seperti halnya kita, bila berdandan atau berpenampilan dengan keadaan pikiran sedang ruwet dan kacau maka hasilnya juga akan kacau bahkan banyak yang terlewat. 2. Teliti Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja hendaklah dikerjakan dengan hati-hati dan berusaha untuk mencek ulang segala sesuatu yang telah dikerjakan. Hati-hati dalam memasukkan barang-barang yang akan dibungkus, sebelumnya dicek terlebih dahulu spesifik produk yang dibeli pelanggan dan dilaksanakan identifikasi produk dengan diteliti. Dengan penelitian ini akan dapat mengurangi resiko bagi perusahaan misalnya barang yang pecah, komplain, dan yang lainnya. 3. Jujur Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja, lakukanlah dengan sebenarnya sesuai aturan yang berlaku diperusahaan dan tidak berbohong. Janganlah berbohong terhadap pelanggan baik mengenai spesifikasi produk yang dijual maupun dalam pemberian informasi. Misalnya pelayan berbohong terhadap pelanggan dengan melebihkan harga dari yang telah ditetapkan perusahaan atau berbohong atau karena kemalasan misalnya denfan mentebutkan pembugkus habis. 4. Bertanggung jawab Dalam mempersiapkan dan mengoperasikan alat verifikasi ditempat kerja hendaklah bertanggungjawab dan dipertanggungjawabkan. Sikap pelayan yang bertanggungjawab diantara bekerja dengan seksama dan berdasarkan pemikiran rasional. Apa yang dikerjakannya memiliki alasan-alasan yang dapat dipahami dan diterima oleh akal, untuk dipertanggungjawabkan terhadap pelanggan maupun pemimpin. Bekerjalah dengan disiplin dari awal sampai akhir pekerjaan ketika barang pesanan diterima atau diserahkan pada pelanggan. Bekerjalah sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan. Rangkuman 1. alat bantu verifikasi adalah alat yang digunakan untuk memeriksa alat pembayaran yang lainnya. Tujuannya untuk mencocokkan keahlian alat pembayaran tersebut. Untuk alat bantu verifikasi uang tunai menggunakan sinar ultra violet dan dengan cara âmanualâ yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Alasannya karena verifikasi uang di bank apabila menggunakan alat verifikasi seperti sinar ultra violet akan membutuhkan waktu yanhg cukup lama, sedangkan uang di bank begitu banyak yang perlu diverifikasi. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat bank bahwa untuk memverifikasi uang di bank lebih efektif menggunakan cara âmanualâ yitu dilihat, diraba, dan diterawang. 2. memverifikasi kartu kredit diantaranya dengan menggunakan Mesin EDC OMNI 3750. dan untuk memverifikasi uang tunai dengan menggunakan sinar ultra violet dan dapat pula dilakukan dengan cara manual yaitu dilihat, diraba, dan dierawang. 3. apabila kartu kredit dinyatakan sah asli maka teruskan untuk melakukan jumlah uang yang ada dalam kartu kredit di batalkan. Dan apabila menemukan kartu kredit yang palsu maka lakukanlah pelaporan kepada pihak bank yang bekerja sama dengan perusahaan. Apabila uang tunai dinyatakan sah atau asli maka teruskan untuk malakukan transaksi. Apabila jumlah uang tidak mencukupi untuk melakukan transaksi maka transaksi dibatalkan atau diminta penambahan uang dari pelanggan. Dan apabila menemukan uang yang diragukan keasliannya maka lakukanlah pelaporan kepada Bank Indonesia Pusat atau bank umum yang terdekat. 4. tata cara pengujian dan perawatan alat bantu verifikasi sebagai berikut. a. Memrikasa fisik kartu kredit cetakan nomor kartu, tempat tanda tangan, hologram dan masa berlaku. b. Mencocokkan nomer kartu kredit dengan âdaftar BINâ apabila nomor tidak cocok/ tidak terdaftar segera hubungi Card Center. c. Cocokkan nomor kartu yang tampak pada mesin EDC dengan nomor kartu pada fisik kartu kredit. d. Otoritas dilakukan pada saat pemegang kartu kredit masih ada ditempat. e. Jangan membagi-bagi/memilah transaksi menjadi beberapa bagian. f. Kartu kredit jangan digosokkan lagi apabila sudah ditolak di mesin EDC. g. Berhati-hatilah atas hal-hal yang tidak wajar. h. Transaksi dimesin EDC harus di settlement maksimum 5 hari setelah transaksi. i. Faktur EDC/manual harus disetorkan ke Card Center maksimum 5 hari sejak tanggal transaksi. j. Copy faktur Merchant warna kuning atau biru harus disimpan selama 128 bulan. 5. alat bantu verifikasi kartu kredit yang rusak dilaporkan kepada pihak bank yang bekerja sama dengan perusahaan penjualan rite. Yang prosedur tahapannya melalui petugas pelayan pramuniaga kartu kredit, bagian teknisi perusahaan, pimpinan perusahaan, dan kepada pihak bank yang bersangkutan. Alat bnatu verifikasi uang tunai seperti sinar ultra violet apabila mengalami kerusakan maka pelaporannya kepada pihak Bank Indonesia atau bank lain yang bekerja sama dengan perusahaan. 6. dalam mempersiapkan dan mempersiapkan alat bantu verifikasi di tempat kerja diperlukan sikap-sikap yang baik, yang akan menunjang opimalnya pekerjaan. Diantara sikap-sikap yang dibutuhkan tersebut, diantaranya cermat, teliti, dan bertanggung jawab.
jelaskan prosedur tahapan pelaporan kerusakan alat verifikasi kartu kredit